Kamis, 03 April 2014

Lubang Biopori



Lubang Biopori

Biopori juga dapat digunakan sebagai tempat sampah organik bagi daun-daun tanaman yang jatuh mengotori taman. Di dalam lubang, daun akan terurai dan menjadi hara yang menyuburkan tanah.


Lubang Biopori (foto ilustrasi)
Curah hujan yang tinggi belakangan ini kerap membuat jalanan banjir. Hal ini diperparah dengan buruknya drainase kota. Ujung-ujungnya, kemacetan kerap terjadi saat dan setelah turun hujan.
Sebenarnya, penyerapan air ke dalam tanah dapat dilakukan dengan cara yang mudah, yakni membuat lubang biopori. Lubang biopori memiliki banyak fungsi:
1. Menghindari tanah becek akibat air hujan yang tidak meresap dengan baik ke dalam        tanah.
2. Menghindari genangan air yang membuat tanaman rusak.
3. Menyerap air menjadi cadangan air tanah.
4. Jika diaplikasikan serempak pada satu kawasan, bisa membantu mengurangi risiko terjadinya banjir.
Biopori juga dapat digunakan sebagai tempat sampah organik bagi daun-daun tanaman yang jatuh mengotori taman. Di dalam lubang, daun akan terurai dan menjadi hara yang menyuburkan tanah.
Jangan biarkan lubang biopori menganga begitu saja, karena tanah akan menimbun lubang tersebut. Sebaiknya, bagian atas ditutup menggunakan ijuk atau conblock untuk menghindari partikel besar masuk ke lubang.
Cara Membuat Biopori
Membuat lubang biopori sangat sederhana:
a.       Cari lokasi di taman yang tergenang air hujan, terutama di bagian pinggir yang sering tergenan. Lokasi ini sebaiknya berada di tempat berbeda dengan resapan yang sudah ada.
b.      Kikis rumputnya, kemudian ratakan dengan tanah sekitarnya.
c.       Buat lubang-lubang biopori dengan kedalaman 1,5 meter, berjajar pada lokasi terendah yang ditemukan. Agar lebih efektif, jarak ideal antarlubang berkisar setengah meter.
d.      Supaya terlihat rapi, tutup lubang menggunakan ijuk atau conblock.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar