Biopori juga dapat digunakan sebagai tempat sampah organik bagi
daun-daun tanaman yang jatuh mengotori taman. Di dalam lubang, daun akan
terurai dan menjadi hara yang menyuburkan tanah.
Lubang Biopori (foto
ilustrasi)
Curah hujan yang tinggi
belakangan ini kerap membuat jalanan banjir. Hal ini diperparah dengan buruknya
drainase kota. Ujung-ujungnya, kemacetan kerap terjadi saat dan setelah turun
hujan.
Sebenarnya, penyerapan
air ke dalam tanah dapat dilakukan dengan cara yang mudah, yakni membuat lubang
biopori. Lubang biopori memiliki banyak fungsi:
1. Menghindari tanah
becek akibat air hujan yang tidak meresap dengan baik ke dalam
tanah.
2. Menghindari genangan
air yang membuat tanaman rusak.
3. Menyerap air menjadi
cadangan air tanah.
4. Jika diaplikasikan serempak pada satu
kawasan, bisa membantu mengurangi risiko terjadinya banjir.
Biopori juga dapat
digunakan sebagai tempat sampah organik bagi daun-daun tanaman yang jatuh
mengotori taman. Di dalam lubang, daun akan terurai dan menjadi hara yang
menyuburkan tanah.
Jangan biarkan lubang
biopori menganga begitu saja, karena tanah akan menimbun lubang tersebut.
Sebaiknya, bagian atas ditutup menggunakan ijuk atau conblock untuk
menghindari partikel besar masuk ke lubang.
Cara Membuat Biopori
Membuat lubang biopori sangat sederhana:
Membuat lubang biopori sangat sederhana:
a. Cari
lokasi di taman yang tergenang air hujan, terutama di bagian pinggir yang
sering tergenan. Lokasi ini sebaiknya berada di tempat berbeda dengan resapan
yang sudah ada.
b.
Kikis rumputnya, kemudian ratakan dengan tanah sekitarnya.
c. Buat
lubang-lubang biopori dengan kedalaman 1,5 meter, berjajar pada lokasi terendah
yang ditemukan. Agar lebih efektif, jarak ideal antarlubang berkisar setengah
meter.
d.
Supaya terlihat rapi, tutup lubang menggunakan ijuk atau conblock.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar